Pages

Sunday, October 27, 2013

Sahabat itu.......

Wednesday, October 23, 2013

Loser Oh Loser



  
 
  
     Aaaaargh bingung mau mulai dari mana. Jujur hati gue masih sakit banget. Padahal sebelum balik kerumah kemaren gue udah lumayan bisa move on. Tapi emang sih gue haru meng-clear-in masalah ini. Gue udah berusaha buat “nyelesain” masalah ini tapi apadaya Cuma gue doang yang berjuang sendirian buat nyelesaiannya. Mana bisa masalah berdua tapi yang nyelesainnya Cuma gue doang.

      Capek secapek-capeknya orang capek dan sakit sesakit-sakitnya orang sakit hati. Nggak ada yang bisa menggambarkan perasaan hati gue saat ini. Padahal kemaren aja lukanya belum sembuh eh udah ditusuk lagi dan berdarah lebih parah dan sampai sekarang sedang proses penyembuhan sakit hati ini…

     Kehilangan sahabat emang lebih sakit daripada kehilangan pacar. Apalagi kalo lo sayang banget sama persahabatan lo satu ini. Tapi apadaya dianya masih bersikeras untuk menyalahkan gue dan nyuruh gue untuk taking all guarantee for what I haven’t done to him. Gue kira we will be bestfriend ‘till death separate us tapi kenyataanya enggak. Sorry, I was wrong.

     Nggak ada masalah yang bener-bener besar semuanya. Cuma hanya ada keteguhan hati yang dia bilang kalo gue salah dan gue bilang kalo gue nggak salah.

Jujur gue capek nangis-nangis mulu nggak jelas kaya orang gila padahal percuma aja gue nangis toh dianya juga nggak ngerasa kalo dia udah nyakitin gue dengan sikapnnya yang gak pernah ngehargain gue. 


“Mirror mirror in the wall who is the fvcking real loser is?”


     Seneng bisa unshare, delcont dan lain-lain social media gue? Haha lucu banget sih kalo marah mainannya apa-apa delcont dasar loser!. Giliran diajakin buat ngomong malah gak mau. Cupu banget sih!

     Kalo bisa gue ngulang waktu dan tau semuanya bakalan begini, gue mungkin milih untuk gak jadi sahabat dia. Kalo nginget-nginget semua kenangan yang pernah kita alamin bareng emang sedih sih ngingetnya. Sakit. So pengorbanan gue selama ini sia-sia buat orang yang nggak tepat. Gue juga nggak tau apakah dia dulu nganggep gue sahabat apa bukan.

     Gue udah sakit hati banget sama sikap dia. Ambil sana semua sahabat-sahabat gue! Giliran Cuma ada lo sama gue doang lo Cuma bisa diem. Dan gak berani ngomong berdua sama gue. Apa itu yang bisa dibilang laki-laki?

     Gue berhadapan bukan kaya berhadapan sama laki-laki. Tapi ini lebih parah. Gue sedang berhadapan sama anak perempuan yang manja dan butuh temen buat dijadiin backingan buat dia. Gara-gara dia juga hubungan gue sama sahabat gue agak renggang karena kalo sahabat gue yang lain deket sama gue dia malah marah dan bilang kalo sahabat gue ada dipihak gue terus. Padahal enggak. Gara-gara dia juga gue nggak ada waktu sama sahabat-sahabat gue. Yakali kita harus main kucing-kucingan terus.

     Gue juga nggak enak banget sama sahabat gue gara-gara dia mau bareng sama gue eh si loser malah marah lagi sama sahabat gue. Disini gue bersikap dewasa ya. Please nggak berarti gue bersikap dewasa lo bisa seenaknya aja sama gue dan sahabat-sahabat gue.

Nggak ada yang bisa ngerasain kesakitan gue dan kesedihan gue selain gue sendiri. Nggak ada. Gue capek diginiin terus dengan seolah-olah ini semua salah gue. Gue capek ngeliat perspektif orang tentang gue. Gue capek akan semuanya. Capek akan hidup ini dan capek atas masalah ini yang tak kunjung kelar dan gue rasa nggak bakalan kelar karena dari pihak dianya juga nggak mau ngelarin semua ini.

     Gue capek menjadi pribadi yang terlalu sensitive tapi itu emang sifat bawaan gue. Gue pengen hidup nyaman seperti sebelumnya. Jujur gue nggak pernah nangis separah ini seperti sebelum gue kehilangan dia waktu dia kena masalah. Gue juga selalu mensupport dia gimana pun keadaan dia. Tapi ya dianya aja yang nggak pernah nganggep gue ada. Dan gara-gara masalah “sepele” dia rela ngorbanin persahabatan ini.


Dia pernah bilang “ya tinggal minta maaf, simple!”


     Anjir dia ngomong kaya gitu seolah-olah gue yang salah gitu? Seolah-olah gue ngemis buat minta maaf gitu?

Nggak semua orang mau minta maaf atas apa yang orang lakuin, apalagi atas apa yang bukan dia lakuin.

     Gue udah ngajak ngomong baik-baik tapi dianya acuh nggak ngehargain gue. Harus banget gue berjuang sendiri padahal disitu gue udah ada niatan baik tapi nggak pernah dihargain sama dianya.

     Cappppppppppeeeeeeeeeeeeeeeekkkkkkk banget!!!!!!! Nggak semua orang mau diperlakuin seperti apa yg lo suka. Lo udah nggak mau temenan lagi sama gue yaudah gue terima. Tapi gue nggak butuh jawaban “terserah” ya… situ laki kan? Be gentle dong. Masa sama perempuan aja takut. Giliran ketemu gue pas lo lagi sendirian takut, giliran lagi banyak temen-temen lo serasa punya backingan. Hebat ya :’) . Seneng udah punya temen baru? Coba aja tunggu….. sampe berapa lama temen-temen lo bakalan setia disamping lo ngehadepin semua sikap lo yang masih kaya anak-anak. Katanya mahasiswa, bersikap gentle aja gak bisa. Ohiya kurang professional juga sih. Tolong banget masalah pribadi nggak usah dibawa-bawa ke organisasi. Di organisasi ya urusan organisasi… kalo urusan pribadi ya diselesaikan sendiri lah….
 

Lanjut nanti lagi ya….. Mood gue lagi males buat nyelesain curhatan…. See yaa :)

Sunday, October 13, 2013

I-am-done.

It's hurt when someone you love become stranger just because a simple thing.
Just because they have their ego in everything.
And the simple meaning of life is become scarer.
I think that I'm fucked. They thaught that I'm the only one who has take for all the guarantee.
Should I fight for this relationshit by myself or what?
Honestly this is not a big problem. Its just a tiny shit that they cant accept. 
Oh please.... Grow up! You're not a kid anymore.
They blame me for what I haven't done. They ask me to ask for their forgive. Should I? They just blame on me. They dont know how hurt inside. I accept whats in you and everything just because a lil missunderstanding you blame me in everything. You thaught that am the only one who mess this things up. Your ego and your emotional hurt me like hell. I cry like crazy as I cry when your gone. Should I stand this kinda friendship that we made together and just fucked just  becase a little shit?
Should I fight this friendship 'alone'?
In short that I'm not going to ask for your forgiveness because thats not my fault. I always try to calm my self down but your action just ruin mylife. Its ok if you dont wanna be my bff anymore. But one thing that I want to say is 'grow up! You're not a kid anymore, just because everybody loves you doesnt mean you can act as you wish with every your emotionality or what.
Im really really tired for what you've done to me. 
Maybe I'll be move on, and part of us is just memories. Beautiful memories with fucked ending.
Dont blame me If im gave up on you, You'll not see the part of me that always care to you. And its just gone. Just like our friendship. Thanks for being my bff. 
I thaught that we will be bff till the death separate us but I was wrong. 
Thanks for being an outgoing bff that coloring my life. But honestly Im really sad that you cant be mature and fix this shit out and just blame on me. And.... You have a new friend right? Go to them! See who is your real friends are. Could they replace what we've been through together? Could they accept your ego and your childish nature. If the could, thanks to God cause He gaves you new friend. If no, dont come to me, before you fix yourself and ask whats wrong with you.... :'(
From my deepest heart, no cry anymore and hurt like hell.