Pages

Sunday, December 9, 2012

Dear mom and dad.....




    Kadang gue mikir untuk apa gue hidup didunia ini. Salah satu alasannya ya, membahagiakan kedua orangtua gue. Kedua orangtua yang telah membesarkan, mendidik, dan melakukan segalanya untuk gue. Gue juga berfikir bagaimana caranya supaya gue bisa membalas budi mereka yang bahkan nggak bisa terhitung dan nggak akan tergantikan oleh apapun. Mereka rela bersusah payah demi anak mereka. Kadang gue merasa kalo gue itu belum bisa ngebahagiain mereka sepenuhnya. Gue cuma bisa buat mereka bekerja keras akan kebutuhan gue. Gue tau kok mereka ingin anaknya menjadi seseorang yang lebih baik dari mereka. 
    Sebagai anak pertama gue merasa kalo gue bakalan jadi tulang punggung bagi keluarga gue kelak dan gue punya tanggung jawab atas itu semua. Dalam kata lain gue bakalan punya tanggung jawab atas mereka dan ade gue. Yes I am. Atleast gue harus membuat bahagia mereka. Jujur gue nggak bisa lagi bahagiain mereka dengan prestasi akademik gue. Nilai gue nggak bisa dibanggain. Kadang gue merasa malu dan bersalah kenapa gue  bisa kaya gini. Gue takut banget kalo gue nggak bisa bahagiain mereka. Tapi gue juga gatau harus buat apa. Apalagi pas tadi gue nelpon nyokap, jujur uang bulanan gue lagi abis banget gara-gara sesuatu hal gue cerita sama nyokap kalo uang gue abis. Nyokap juga bilang kalo mereka lagi nggak ada uang. Gue sedih banget, dan gue nangis saat itu. Tapi gue gak mau kalo nyokap tau kalo gue lagi nangis pada saat itu. Gue sedih banget dan gue berbisik dalem hati, apa gue akan jadi anak yang kaya gini terus? Yang hanya bisa minta sama orangtua gue. 
    Padahal sebelumnya gue berencana (just because this is my month I have something to buy like a previous year, but I think this is wont happen for now). Sontak keinginan gue, gue kubur dalem-dalem. (Yep this wont be my years) (Atleast pass my birthday with them and my best friend in home, but not this year). God don’t let me cry now. Gue tuh ngerasa bodoh banget, gue selalu berpikir kenapa mereka bisa dan gue nggak bisa? 
    Another reasons are gue tau mereka nguliahin gue supaya gue bisa lebih baik dari mereka, tapi gue nggak terlalu suka karena secara langsung gue punya tanggung jawab akan kuliah gue. Setiap gue ngeliat pengorbanan mereka, gue sedih sampe nyokap pernah ngomong sama gue lewat telpon yang intinya nggak apa-apa mereka bersusah-susah disana asalkan gue bisa kuliah dengan lancer. Sorry banget readers kalo gue jadi curhat kaya gini yang gak sepantesnya gue publish. It cause that  there is no one that I can talk about right now. 
    Mom, Dad, how can I pay your sacrifices back? Sorry for being childish, and another my bad habit. I know you love me, but for sure for now, I can pay your sacrifices back. I really do it. But I don’t know how. I’ll promise I’ll do my best for you. Thankyou for all of sacrifices and kindness that have you given to me. Thankyou for loving me no matter what. Maaf kalo saat ini gue belum bisa membahagiakan kalian. I’ll do my best as much as I can. 
I love you mom, dad, brotha :’)

Ps : from me with love..

Tears doesn’t count



2 comments:

riky.fr said...

Bagus juga artikelnya

followback ya
http://hariandesa.blogspot.com

kds said...

duh jadi inget keluarga dikampung :(

mampir juga ya ke http://www.kudisanicus.com

Post a Comment