Dari minggu sebelumnya gue dan temen-temen sepakat untuk liburan. Yaah minimal nonton lah.. rencananya kita jalan ber-duabelas orang but akkhirnya kita jalan delapan orang karena anak cowonya pada enggak bisa.
Pertama kita nonton, ulfa telat, dan selanjutnya opi telat hampir satu jam hehe
And then kita nyari makan, dan ternyata kita semua di traktir sama Nurul Dewanti.
Happy Birthday yah Nurul, thanks yaa udah traktir kita. Thank you so muach .. hehe :D
Tapi sayangnya Nurul engga bisa lama-lama disini, soalnya ada temennya dirumahnya, Nurul memutuskan pulang dan pada akhirnya kami ber-tujuh.
Sebelum Nurul pulang pastinya kita foto-foto dulu kan .. Walaupun Nurul terlihat gelisah, tapi dia tetap menikmati momen itu kok.
Selanjutnya perjalanan kita tertuju kepada toko buku! Yeah, I must go there to refresh mai brain.
Lanjut abis dari sana kita berencana go home, but Gue, Cha-cha, Ulfa, dan Opi minta stay dulu disini, dan akhirnya Dea, Enjang, and Syifa pulang duluan.
Gue jalan sama anak-anak yang lain nyari pernak-pernik, tadinya kita mau main games gue pikir, ‘kenapa games disini sepi banget, pengunjungnya Cuma ada kita ber-empat doang?’ sumpah ngeri abis.
Disinilah awal dimulainya…
Waktu menunjukan pukul setengah enam sore lewat, kita masuk kesebuah tempat permainan itu. Gue liat teman-teman gue enjoy sama perjalanan ini. Kami berencana untuk foto-foto. Emang sih tempatnya rada gelap, dan banyak patung-patung Indian ditambah waktu yang sudah beranjak senja, dan gue merasa de javu.
Pertama-pertama, gue berusaha untuk ‘menikmati’ ini, kita foto-foto, lama-lama kita masuk, masuk, masuk, masuk lebih dalam lagi dalam tempat bermain ini. Gue sih liat temen-temen gue nyaman sama tempat ini, dan gue ga mau bikin suasana jadi dingin dan seram.
Gue sabar.
Akhirnya setelah puas foto-foto, kita keluar dari tempat bermain itu. Pada saat itu posisi kami berada dilantai paling atas, yaitu lantai lima.
Suasana juga sepiiii banget karena masih dibangun toko-toko.
Kami berempat menunggu lift. Pada saat menunggu lift gue melihat Ulfa seperti sedang berkomat-kamit seperti membaca sesuatu yang gue rasa itu al-fatihah dan sejenisnya
Gue diam, beberapa detik kemudian gue berbicara kepada Ulfa, gue berbicara tentang apa yang gue rasain tadi. Dan ternyata.. Ulfa juga merasakan apa yang gue rasain. Sumpah gue deg-degan. Gue raih tangan Ulfa ke dada gue. Detak jantung gue berdegup kencang. Gue masih bungkan soal semua ini pada Opi dan Cha-cha. Gue berbicara kepada Ulfa untuk melihat foto-foto yang tadi kita take. Kata Ulfa, ‘nanti aja, jangan sekarang’ pintanya,. Gue hening.
Kita pulang, gue berjanji akan liat foto-foto itu sesampainya gue dirumah.
Gue masih takut. Dan kalian tau ini malam apa ? yaa ini adalah malam jum’at. Kenapa harus mala mini ? batin gue takut.
Kita pulang, Ulfa turun di pangkalan angkot 11b, dan Opi turun dipangkalan 11a, rencananya gue turun di setia kawan gagal, karena gue takut liat supirnya yang masih remaja, ganjen, nyetir angkotnya ugal-ugalan , dan tampangnya menyeramkan. Akhirnya gue sepakat turun bareng Opi karena takut ada kejadian yang tak diinginkan dan demi keselamatan Gue dan Cha-cha.
Pulangnya setelah gue ambil motor dipenitipan motor gue cerita semua sama Cha-cha. Gue nanya sama Cha-cha ‘lo ngerasain apa yang gue rasain ga Cha ?’ ‘Gue ga ngerasain kok Riz..’
Sampai rumah gue buka notebook gue dan gue langsung memperhatikan satu per satu foto itu dan ternyata …….
Thank you friends for everything . I love you so muach :* hehe
6 comments:
yaa ampun rizqa.. gue nggak ngerasa ada sesuatu tau, emang di foto ny ada ??
gue malah ketawa ngeliat tulisan lo ini loh.. hehe
tapi gue harga.in kok perasa.an lo, mungkin cuma lo sama ulfa doank kali yg bisa ngerasa.in...
apaaaa??? serem abis!!! pokoknya pas kita masuk skolah ntar, lo mesti ngasih liat tuh foto, okey?!!
dan ternyata... yah, gak ada yg aneh -_-
@rikoy: riki ?
Waladalah!!!!!
Waladalah!!!!!
Post a Comment